SOSIALISASI PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN DI BIDANG HUKUM, POLITIK, SOSIAL DAN EKONOMI KOTA BIMA TAHUN 2025

Jumat, 28 November 2025 / Pendidikan /
image berita

Senin, 06 Oktober 2025

Dinas PPPA Kota Bima melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di Bidang Hukum, Politik, Sosial dan Ekonomi pada hari Senin, 06 Oktober 2025 di Aula SMK 03 Kota Bima. Kegiatan ini bertujuan untuk :

  1. Meningkatkan pemahaman Ketua RT Perempuan se- Kota Bima tentang peran strategis perempuan di bidang hukum, politik, sosial, dan ekonomi.
  2. Mendorong keterlibatan aktif perempuan dalam proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan di tingkat lokal.
  3. Memberikan ruang diskusi dan pertukaran pengalaman antar Ketua RT perempuan dalam memimpin dan memberdayakan masyarakat.

Suatu kehormatan bagi kami bahwa kegiatan tersebut berlangsung Lancar dan Hikmat. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Walikota Bima dalam hal ini diwakili kepada Drs. H. M. Saleh (Asisten III Bidang Administrasi Umum), Beliau menyampaikan pentingnya dwifungsi perempuan, yaitu:

Perempuan memiliki peran ganda: di satu sisi menjalankan tanggung jawab domestik dalam keluarga, dan di sisi lain melayani serta menyuarakan aspirasi publik di ruang-ruang Hukum, sosial, politik, dan ekonomi.

Beliau menegaskan bahwa:

  • Jika perempuan tertinggal, maka pembangunan negara akan berjalan lambat (mandek).
  • Sebaliknya, jika perempuan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan, maka hal itu akan menjadi bekal yang berharga, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk kemajuan daerah dan bangsa secara keseluruhan.

Peran Strategis Perempuan dalam Pembangunan Daerah bisa dilihat dari Keberhasilan suatu daerah tidak bisa dilepaskan dari partisipasi aktif perempuan di berbagai sektor. Untuk itu, perlu adanya:

  • Dukungan kelembagaan,
  • Akses yang adil dan merata bagi perempuan ke berbagai sektor, baik hukum, politik, sosial, maupun ekonomi.

Asisten III juga menyoroti pentingnya penguatan representasi perempuan dalam struktur pemerintahan dan pengambilan keputusan. Salah satu upaya nyata yang direncanakan adalah:

Mendorong hadirnya Ketua RT Perempuan di periode mendatang sebagai langkah strategis untuk mendekati target 30% keterwakilan perempuan di legislatif.

Langkah ini diharapkan mampu menjadi katalisator untuk memperluas ruang partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan publik dan menciptakan kebijakan yang lebih inklusif.

Selanjutnya kegiatan Sosialisasi ini, Narasumber Ibu Asnah Madilao, S.H., seorang Anggota DPRD Kota Bima dari Fraksi PKS yang telah menjabat selama dua periode, menyampaikan pentingnya mendorong generasi perempuan untuk berani berkiprah di dunia politik dan ruang publik lainnya.

Beliau menekankan bahwa:

“Jika ingin melahirkan generasi yang aktif dalam dunia politik, maka harus dimulai sejak dini — dengan mendorong mereka untuk berorganisasi, baik melalui OSIS, Pramuka, maupun organisasi lainnya di lingkungan sekolah.”

Menurut beliau, organisasi sekolah merupakan tempat awal pembentukan karakter, keberanian berbicara, serta kemampuan kepemimpinan yang akan menjadi modal penting saat terjun ke dunia politik atau sosial kemasyarakatan.

Pentingnya Advokasi dan Fasilitasi Ruang Belajar Perempuan

Ibu Asnah juga menyampaikan pentingnya melakukan advokasi kegiatan perempuan melalui wadah-wadah pembelajaran, seperti:

  • Sekolah Perempuan, dan
  • Rumah Aspirasi.

Kedua lembaga ini menjadi ruang aman dan produktif bagi perempuan untuk:

  • Mendalami isu-isu sosial, hukum, dan politik,
  • Mengembangkan kapasitas diri,
  • Serta menyuarakan aspirasi secara kolektif.

Mengapa Perempuan Harus Terlibat dalam Politik?

Salah satu alasan penting yang disampaikan beliau adalah:

“Karena jumlah pemilih perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki. Maka sudah semestinya perempuan tidak hanya menjadi objek politik, tetapi juga menjadi pelaku dan pengambil kebijakan.”

Dengan keterlibatan aktif dalam politik, perempuan dapat memperjuangkan kebijakan yang lebih adil, responsif terhadap kebutuhan perempuan dan anak, serta mendorong terciptanya keadilan sosial di semua sektor kehidupan.

Narasumber dari Bappeda Kota Bima, Ibu Mutadayyinah, S.Hut., MM, menyampaikan materi mengenai program-program prioritas Kota Bima yang berfokus pada isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Beliau menjelaskan bahwa beberapa program utama yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Bima meliputi:

  1. Program Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pemberdayaan Perempuan
    Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan memperhatikan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh manfaat dan akses yang sama.
  2. Program Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak
    Data yang akurat dan terpilah menurut jenis kelamin dan usia sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Oleh karena itu, penguatan sistem data gender dan anak menjadi prioritas.
  3. Program Perlindungan Perempuan

Fokus pada upaya perlindungan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi. Program ini juga mencakup peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi perempuan.

Dengan pelaksanaan program-program strategis ini, Bappeda Kota Bima berkomitmen untuk mendukung pencapaian pembangunan yang responsif gender, serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan daerah secara menyeluruh.

Demikian Laporan Kegiatan Ini Kami buat semoga apa yang Panitia Laksanakan berdampak Berkelanjutan bagi Masyarakat Kota Bima Tercinta.